“Dari bahasa ngomongnya antara anak dengan salah satu perempuan yang di menit ke sekian, itu ibu kandungnya sendiri,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Umar Surya Fana kepada wartawan, Sabtu (06/01), seperti dilaporkan wartawan di Bandung, Julia Alazka untuk BBC Indonesia. “Omegle tidak dimaksudkan untuk kepentingan cabul, dan ketika orang dewasa mengunjungi Omegle dengan maksud itu, masuk akal untuk mengarahkan mereka ke tempat yang lebih cocok,” katanya. Dia juga mengklaim bahwa iklan pornografi di situs tersebut dibatasi usia tetapi dia tidak memberikan penjelasan tentang bagaimana hal itu mungkin terjadi tanpa verifikasi usia. Saat kami memasukkan satu kata kunci umum yang berkaitan dengan materi dewasa, kami lebih sering dipasangkan dengan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas tak senonoh.
Video ini diduga melibatkan seorang laki-laki pembuat video, dua orang perempuan dewasa pelaku video porno, dua orang ibu korban, dan tiga anak laki-laki yang menjadi korban, kata polisi. Pekan lalu, pengguna media sosial dan sebagian masyarakat dikejutkan peredaran video pornografi anak yang diperankan beberapa bocah laki-laki -diduga berusia sekitar tahun- dengan seorang perempuan dewasa. Internet Watch Foundation (IWF), organisasi yang bertanggung jawab untuk menemukan dan menghapus gambar dan video pelecehan seksual terhadap anak-anak di internet, mengatakan bahwa hasil penyelidikan kami meresahkan tetapi memang sesuai tren baru-baru ini. Para kelompok perlindungan anak global semakin khawatir adanya predator yang menggunakan situs itu untuk mengumpulkan materi pelecehan seksual anak buatan anak-anak. Lembaga pegiat eksploitasi seksual komersial anak, ECPAT Indonesia, juga menduga kuat “ada keterlibatan sidikat industri seks” di balik pembuatan video tersebut yang disebut “ingin mempromosikan hubungan seksual antara anak-anak dengan orang dewasa”.
Salah satu orang tua di Inggris yang kami ajak bicara, mengatakan putrinya yang berusia delapan tahun hampir dipaksa melakukan aktivitas seksual dengan pria yang lebih tua di situs web itu. Hal itu, sambungnya, terlihat dari juru kamera yang mampu mengarahkan para pemain, yakni si korban maupun pelaku perempuan dewasa. “Sekarang menjadi sebuah tren di TikTok bahwa semua orang menggunakan Omegle, jadi saya dan teman-teman saya berpikir kami akan kembali ke sana,” kata Keira, yang berusia 15 tahun dan berasal dari AS, dalam obrolan video di situs itu. Namun untuk kasus ini, korban adalah anak laki-laki dengan pelaku wanita dewasa. “Kami menemukan materi pelecehan yang dihasilkan sendiri di tempat-tempat lain di internet yang dibuat oleh predator yang telah menangkap dan mendistribusikan rekaman dari Omegle,” kata Chris Hughes, direktur layananhotline di yayasan tersebut.
Omegle menyatakan bahwa pengguna harus berusia 18 tahun ke atas, tetapi tidak ada proses verifikasi usia. “Laki-laki child porn yang menjijikkan adalah yang sering saya dan teman-teman saya lihat. Seharusnya dipantau dengan lebih baik. Ini seperti bagian gelap internet tetapi terbuka untuk semua orang.” Perusahaan itu mengatakan tim keamanannya belum menemukan konten Omegle yang berbahaya di platformnya namun akan terus memantau video-video itu.
Saat ini, penyidik Polda Jabar sedang memburu pembuat video dan para tersangka lainnya. Polda Jabar juga membentuk tiga tim untuk menangkap para tersangka, sekaligus mencari para korban. Di hadapan wartawan, Umar Surya Fana mengindikasikan bahwa video itu diproduksi untuk kemudian dijual ke komunitas paedofil. Ketiga video itu terdiri dari satu video yang berdurasi sekitar satu jam 11 menit dan dua video pendek yang masing-masing berdurasi dua dan 2,5 menit, kata polisi. “Meskipun kesempurnaan mungkin tidak dapat dicapai, moderasi Omegle membuat situs tersebut secara signifikan lebih bersih, dan juga menghasilkan laporan yang mengarah pada penangkapan dan penuntutan banyak predator,” katanya. Di Inggris, aktivitas situs itu meningkat sebesar 61%, dengan 3,7 juta kunjungan pada bulan Desember.
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously.
Cookie | Duration | Description |
---|---|---|
cookielawinfo-checkbox-analytics | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Analytics". |
cookielawinfo-checkbox-functional | 11 months | The cookie is set by GDPR cookie consent to record the user consent for the cookies in the category "Functional". |
cookielawinfo-checkbox-necessary | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookies is used to store the user consent for the cookies in the category "Necessary". |
cookielawinfo-checkbox-others | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Other. |
cookielawinfo-checkbox-performance | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Performance". |
viewed_cookie_policy | 11 months | The cookie is set by the GDPR Cookie Consent plugin and is used to store whether or not user has consented to the use of cookies. It does not store any personal data. |
Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features.
Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.
Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.
Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads.
Other uncategorized cookies are those that are being analyzed and have not been classified into a category as yet.